Rabu, 07 Maret 2012

Komputer Jinjing Super Tipis Dominasi Mega Bazaar Computer 2012

Komputer jinjing tipis sepertinya kian diminati oleh masyarakat. Hal ini yang kemudian dijadikan pedoman oleh beberapa produsen komputer jinjing. Setelah netbook dengan ukuran yang relatif kecil, kini produsen komputer jinjing mulai mendorong penjualan ultrabook yang memiliki ketipisan tidak lebih dari 18,5 milimeter.

Chyntia, Marketing Lead PT Hawlett Packard Indonesia menjelaskan, perusahaannya saat ini mengandalkan ultrabook keluarannya yang dinamai HP Folio. Selain ketipisannya, ultrabook tersebut juga memiliki kapasitas penyimpanan hingga 128 gigabyte (Gb) dengan ketahanan baterai hingga 9 jam lebih.

Namun, pengenalan peluncuran ultrabook tersebut, tidak langsung membuat HP meninggalkan produk netbooknya yang dilabeli HP Mini. Menurutnya, pasar Indonesia masih sangat potensial untuk memasarkan netbook yang memiliki kelebihan harga relatif lebih murah.

“Pasar netbook tidak akan kita tinggalkan, karena memang pasarnya masih bagus untuk Indonesia. Kebanyakan pasar Indonesia mencari computer jinjing dengan harga US$300-US$500, dan itu dijangkau dengan netbook,” katanya disela-sela Mega Bazar Computer 2012 di Jakarta, Rabu (29/2).

Selama ini, menurutnya, HP telah menguasai 20% pasar netbook di Indonesia dan 39% pasar notebook dengan prosesor Core I 3. Jumlah tersebut menurutnya masih akan bertambah, mengingat daya beli masyarakat Indonesia yang ada saat ini.

Bahkan, Chyntia menargetkan mampu menjual 4.500 unit produknya dan diperkirakan 40% diantaranya adalah netbook selama bazar yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) selama lima hari tersebut.

Senada disampaikan Yuanita Agata, Marketing Communication Ast. Manager Samsung Electronics Indonesia. Dia mengungkapkan, saat ini Samsung mulai menawarkan ultrabook sebagai produk andalannya.

“Kita sekarang menawarkan ultrabook yang juga merupakan produk pertama yang dikeluarkan Samsung. Ini memiliki kelebihan disamping ketipisannya juga daya tahan baterainya yang cukup lama,” jelasnya.

Sayangnya, Yuanita enggan menanggapi pasar netbook yang ada saat ini. Namun, dia memastikan, masih akan tetap memasarkan netbook Samsung, meskipun saat ini harganya tidak terlalu jauh dengan notebook dengan spesifikasi yang lebih unggul.

Sementara itu, Mirna Gozal, Public relation Manager Dyandra Promosindo menargetkan, pagelaran bazar saat ini dapat meraup Rp 650 miliar. Jumlah tersebut lebih tinggi dari pendapatan yang diperoleh tahun lalu, yakni sebesar Rp 615 miliar.

“Pendapatan terbesar, kami harapkan bisa didapatkan pada penyelenggaraan di Jakarta. Kami menargetkan bisa memperoleh Rp 600 juta dari bazaar di Jakarta ini. Memang Jakarta juga merupakan pasar terbesar untuk industri komputer saat ini,” jelasnya.

SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar